Cara Mengajari Anak Membaca agar Cepat Lancar
Kemampuan berkomunikasi anak kecil berkembang saat mereka mulai bisa mendengar, memahami bicara, dan berbicara sendiri. Dalam proses perkembangannya, anak membutuhkan bantuan orang tua untuk mengajari mereka membaca dengan benar agar kemampuan mereka terus terasah.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengajarkan anak membaca usia 1-5 tahun.
1. Membaca Buku Cerita bersama Anak
Sebagai awalan, Anda bisa membacakan buku cerita bergambar bersama anak. Selain meningkatkan waktu berkualitas dan kedekatan antara orang tua dan anak, membaca buku juga merangsang perkembangan otak anak untuk belajar membaca kata-kata yang ada di buku.
Anda bisa memilih buku dengan tampilan dan cerita yang menarik, misalnya dengan ilustrasi pada setiap halamannya. Pilih buku dengan huruf yang besar dan kata-kata yang sedikit agar anak bisa mengingat kata-kata yang dibacakan.
Anda bisa menunjukkan setiap kata saat membacakan buku kepada anak. Juga, minta anak untuk mengucapkan kembali kata-kata yang dibacakan untuk melatih kemampuan mereka dalam melafalkan kata-kata.
Jadikan membaca buku sebagai rutinitas menarik bagi Anda dan anak Anda, sehingga anak semakin mengenal beragam kata. Jangan lupa untuk meletakkan beberapa buku menarik di samping tempat tidur anak agar mendorong mereka untuk membuka buku dan membacanya.
Mungkin saat anak belum fasih membaca, mereka akan meminta Anda untuk membacakan buku cerita yang menarik menurut mereka. Siapa tahu, mereka akan menemukan beberapa kata favorit dari setiap buku yang dibaca. Dengan demikian, mereka akan mengumpulkan kosa kata sedikit demi sedikit di dalam ingatan mereka.
2. Kenalkan Huruf Besar dan Kecil
Kenalkan juga huruf besar dan kecil kepada anak. Metode ini penting dalam mengajari anak membaca agar mereka dapat membedakan keduanya.
Saat mengajari anak membaca abAndag tua bisa mengenalkan huruf besar dan kecil. Setiap huruf besar dan kecil memiliki bentuk yang berbeda, sehingga anak bisa mengingatnya. Latihlah anak untuk memahami huruf besar dan kecil melalui buku panduan belajar membaca.
Setelah itu, orang tua bisa bermain tebak-tebakan. Misalnya, di atas kertas, tuliskan salah satu huruf besar atau kecil dan minta anak menebak huruf tersebut.
3. Perkenalkan Abjad kepada Anak
Jangan lupa untuk memperkenalkan abjad A-Z kepada anak Anda. Abjad adalah dasar bagi anak untuk membangun kata dan mengenali kata-kata.
Ada 26 huruf abjad yang perlu diingat dan dipahami oleh anak. Anda bisa mengajarkan anak cara membaca abjad dengan menyanyikan lagu A, B, C, D. Ketika menyanyikan abjad, pastikan Anda memiliki buku alfabet dengan huruf-huruf yang besar agar anak dapat membacanya.
Sediakan juga buku alfabet anak yang menggunakan kata-kata berdasarkan huruf. Dengan begitu, anak juga dapat berpikir dan mencari kata-kata yang dimulai dengan huruf tersebut.
Contoh kata berdasarkan huruf: A = Ayam, B = Beruang, C = Cacing, D = Domba, E = Elang, dan seterusnya.
Untuk menghindari kebosanan, Anda dapat menyediakan balok atau puzzle berbentuk huruf yang dapat dipelajari oleh anak. Misalnya, mengurutkan abjad sambil menebak huruf. Aktivitas ini dapat mengasah keterampilan berpikir anak dan memperluas kosa katanya.
4. Ajarkan Pengucapan Setiap Suku Kata
Cara mengajari anak membaca juga dapat dimulai dengan mengucapkan satu suku kata dan kemudian berlanjut ke dua atau tiga suku kata. Menurut Reading Rockets, pemenggalan suku kata ini dilakukan agar anak dapat membaca dan mengucapkan kata dengan benar.
Anda dapat menggunakan buku belajar membaca suku kata sebagai bantuan. Jika memungkinkan, Anda juga dapat menuliskan kata-kata yang terdiri dari satu suku kata.
Contoh suku kata: a i u e o, ba bi bu be bo, ca ci cu ce co, da di du de do, fa fi fu fe fo, ga gi gu ge go, dan seterusnya.
Kemudian, lanjutkan dengan pemenggalan dua suku kata, seperti contoh berikut ini: bi bi, ko ki, su su, ka ki, pa pi, ma mi, da du, dan seterusnya.
Pilihlah dua suku kata yang memiliki makna, sehingga Anda juga dapat menjelaskan arti kata-kata tersebut kepada anak. Setelah anak lancar membaca dua suku kata, Anda dapat melanjutkan ke tiga suku kata, seperti contoh dua suku kata berikut ini: bi ca ra, ke re ta, le ma ri, pe pa ya, ke na ri, me na ri, dan seterusnya.
Jika anak mengalami kesulitan dalam mempelajari suku kata, ajarkan dengan perlahan. Jangan memaksanya untuk memahami pelajaran membaca ini agar ia tidak merasa tertekan. Buatlah suasana yang menyenangkan dan mendukung saat ia belajar membaca kembali.
5. Latih Membaca Huruf di Akhir Suku Kata
Jangan lupa untuk mengajari anak cara membaca huruf di akhir suku kata. Ada beberapa kata yang diakhiri dengan huruf mati dan huruf "ng". Ajarkan anak untuk mengucapkan kata-kata dengan akhiran huruf tersebut agar ia semakin lancar dalam berkomunikasi sehari-hari.
Contoh huruf mati (h, k, l, m, n, p, r, s, t) di akhir suku kata: Tidur, Besok, Malam, Makan, Siap, Nakal, Malas, Cepat, dan seterusnya.
Contoh huruf "ng" di akhir suku kata: Kucing, Anjing, Perang, Datang, dan seterusnya.
Bacakan kata-kata ini sambil membaca kata-kata yang terkait dengan huruf mati atau huruf "ng", agar anak terbiasa mengucapkannya dengan benar.
6. Ajaklah Anak untuk Membaca Tulisan di Sekitarnya
Ajaklah anak untuk terus membaca. Misalnya, saat sedang berjalan-jalan, mintalah anak membaca tulisan yang ada di papan iklan yang besar. Anda juga dapat mengajak anak untuk membaca tulisan di bungkus makanan, judul buku, atau pamflet dengan tulisan yang besar.
Beri pujian setiap kali anak berhasil membaca kata atau kalimat dengan benar, sehingga kepercayaan dirinya dapat tumbuh. Pujian juga dapat memotivasi anak untuk terus membaca.
7. Biarkan Anak Memilih Buku Favoritnya
Ketika anak sudah mulai lancar membaca atau masih dalam proses belajar membaca, cobalah mengajaknya ke toko buku. Biarkan anak memilih buku yang disukainya. Setelah pulang ke rumah, dampingi anak dalam membaca setiap kata di buku tersebut. Jika ada kesalahan, Anda dapat langsung mengoreksi dan meminta anak untuk mengulanginya.
Dengan cara ini, momen mengajari anak membaca juga menjadi lebih menyenangkan. Berikan dukungan dan pujian ketika anak menunjukkan kemajuan. Dengan begitu, kepercayaan dirinya akan terus tumbuh.
Menurut UNICEF, peningkatan kepercayaan diri anak akan mendorongnya untuk terus mengembangkan diri dan belajar lebih baik. Ketika anak belajar membaca, ia juga belajar untuk berkomunikasi dengan lebih baik, seperti yang disebutkan di laman SCAN North Virginia. Ini akan mendorong anak untuk aktif bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
Pujian dan motivasi dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi kepercayaan diri yang rendah pada anak Anda. Dimulai dari membaca, anak dapat belajar untuk membangun kepercayaan diri. Yuk, semangat dalam mengajari anak belajar membaca!